Kamis, 15 April 2010

Cara mengenali agama yang benar

Buah baik apa yang semestinya dihasilkan oleh agama yang benar?—Matius 7:17.

1.  Sekelompok orang yang bahagia dari beragam kebangsaan; 2. Alkitab yang  terbuka; 3. Seorang gadis memeluk ibunya

Agama yang Benar . . .

MENGAMALKAN KASIH: Para penganutnya ”bukan bagian dari dunia”, tidak terpecah-belah oleh ras atau kebudayaan, dan mengamalkan ’kasih di antara mereka’. (Yohanes 13:35; 17:16; Kisah 10:34, 35) Mereka begitu mengasihi satu sama lain sehingga lebih rela mati daripada membunuh rekan seiman.—1 Yohanes 3:16.

PERCAYA KEPADA FIRMAN ALLAH: Tidak mengajarkan ”tradisi” dan ”perintah manusia sebagai doktrin” tetapi mendasarkan ajarannya pada Firman Allah, Alkitab. (Matius 15:6-9) Mengapa? Karena ”segenap Tulisan Kudus diilhamkan Allah dan bermanfaat untuk mengajar, untuk menegur, untuk meluruskan perkara-perkara”.—2 Timotius 3:16.

MENGUATKAN IKATAN KELUARGA DAN MENJUNJUNG STANDAR MORAL YANG TINGGI: Agama yang benar melatih suami untuk ”mengasihi istri mereka seperti tubuh mereka sendiri”, membantu istri mengembangkan ’respek yang dalam kepada suami mereka’, dan mengajar anak-anak ’menaati orang tua mereka’. (Efesus 5:28, 33; 6:1) Selain itu, orang yang diberi wewenang harus mempunyai moral yang patut diteladani.—1 Timotius 3:1-10.

Apakah ada agama yang memenuhi standar-standar itu? Buku Holocaust Politics, yang diterbitkan pada tahun 2001, mengatakan, ”Jika lebih banyak orang hidup sesuai dengan ajaran dan perilaku Saksi-Saksi Yehuwa, Holocaust (pembantaian massal oleh Nazi) dapat dicegah dan genosida tidak akan mendera dunia ini lagi.”

Faktanya ialah, di 235 negeri, Saksi-Saksi Yehuwa tidak hanya mengajarkan standar moral Alkitab—mereka mengamalkannya dalam kehidupan mereka. Kami menganjurkan Anda untuk menghubungi Saksi-Saksi Yehuwa. Mintalah mereka membantu Anda belajar tentang apa yang Allah minta agar Anda dapat beribadat kepada-Nya dengan cara yang Ia perkenan. Sekaranglah waktunya untuk bertindak. Jangan tunda lagi. Akhir agama palsu sudah dekat!—Zefanya 2:2, 3.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar