Kamis, 15 April 2010

Apa agama palsu itu? Apakah Anda merasa resah dengan kejahatan yang dilakukan dalam nama agama? Apakah perang, terorisme, dan kebejatan yang dilakukan oleh orang-orang yang mengaku sebagai hamba Tuhan mengusik rasa keadilan Anda? Mengapa agama tampaknya menjadi penyebab begitu banyak masalah?

Yang harus disalahkan bukanlah semua agama, melainkan agama palsu. Seorang tokoh agama yang dihormati oleh masyarakat luas, Yesus Kristus, menunjukkan bahwa agama palsu menghasilkan perbuatan jahat, sama seperti ”pohon yang busuk menghasilkan buah yang tidak berguna”. (Matius 7:15-17) Buah apa yang dihasilkan oleh agama palsu?

1. Tentara  di medan perang; 2. Kuburan; 3. Pendeta

Agama Palsu . . .

IKUT CAMPUR DALAM PERANG DAN POLITIK: ”Di Asia dan tempat-tempat lain,” kata jurnal Asiaweek, ”para pemimpin yang haus kekuasaan secara tercela memanipulasi rasa keagamaan orang demi kepentingan sendiri.” Akibatnya, jurnal itu memperingatkan, ”Dunia tampaknya hampir gila.” Seorang pemimpin agama terkemuka di Amerika Serikat menyatakan, ”Para teroris harus dibunuh agar mereka berhenti membunuh.” Jalan keluar yang ia kemukakan? ”Lenyapkan mereka semua dalam nama Tuhan.” Sebaliknya, menurut Alkitab, ”Jika seseorang menyatakan, ’Aku mengasihi Allah’, namun membenci saudaranya, ia adalah pendusta.” (1 Yohanes 4:20) Yesus bahkan mengatakan, ”Teruslah kasihi musuh-musuhmu.” (Matius 5:44) Menurut Anda, berapa banyak agama yang anggotanya ikut berperang?

MENYEBARKAN AJARAN PALSU: Kebanyakan agama mengajarkan bahwa jiwa atau roh adalah bagian halus dari manusia yang tetap hidup setelah raga mati. Melalui ajaran ini, banyak dari agama-agama itu menarik keuntungan dari anggota mereka, dengan meminta bayaran untuk mendoakan jiwa yang sudah pergi. Padahal, ajaran Alkitab sungguh berbeda, ”Jiwa yang berbuat dosa—jiwa itulah yang akan mati.” (Yehezkiel 18:4) ”Yang hidup sadar bahwa mereka akan mati; tetapi orang mati, mereka sama sekali tidak sadar akan apa pun.” (Pengkhotbah 9:5) Yesus mengajarkan bahwa orang mati akan dibangkitkan—yang tentu tidak diperlukan jika manusia mempunyai jiwa yang tidak berkematian. (Yohanes 11:11-25) Apakah agama Anda mengajarkan bahwa jiwa itu terus hidup?

MENYETUJUI HUBUNGAN SEKS YANG AMORAL: Di negeri-negeri Barat, gereja-gereja menahbiskan para pelaku homoseks dan lesbian menjadi imam dan mendesak pemerintah untuk mengakui perkawinan sesama jenis. Bahkan, gereja-gereja yang mengutuk perbuatan amoral mentoleransi para pemimpin agama yang telah menganiaya anak-anak secara seksual. Tetapi, apa yang Alkitab ajarkan? Jelas sekali, ”Jangan disesatkan. Orang yang melakukan percabulan, ataupun penyembah berhala, ataupun pezina, ataupun pria yang dipelihara untuk tujuan yang tidak alami, ataupun pria yang tidur dengan pria . . . tidak akan mewarisi kerajaan Allah.” (1 Korintus 6:9, 10) Apakah Anda tahu ada agama yang menyetujui hubungan seks yang amoral?

Apa masa depan agama-agama yang menghasilkan buah yang busuk? Yesus memperingatkan, ”Setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik ditebang dan dilemparkan ke dalam api.” (Matius 7:19) Ya, agama palsu akan ditebang dan dibinasakan! Tetapi, bagaimana dan kapan? Jawabannya terdapat dalam sebuah penglihatan yang mengandung nubuat yang dicatat dalam Alkitab, di buku Penyingkapan (Wahyu) pasal 17 dan 18.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar